Layanan Go-Food

Senin, September 05, 2016

Lagi-lagi Merch mereview si Go-Food, layanan milik Go-Jek. Kira kira ada apa lagi ya? Kali ini Merch mau memuji salah satu driver namanya Bapak Edy Susilo. Salut banget sama pak Edy ini. Beliau termasuk driver yang saya idam idamkan.  

Sekarang aku tanya, apa sih yang ada di benak kita tentang ojek online? Sesuatu yang online itu kan sesuatu yang berhubungan erat dengan teknologi. Orang yang mampu menggunakan teknologi tentu orang yang berwawasan luas. Harapannya tentu "Ojek Online" lebih baik dari "Ojek Pangkalan" dari segi layanan kan?

Layanan disini mencakup Perilaku. Kenapa aku memuji pak Edy Susilo ini? Sebab pada saat mengantarkan makanan, pak Edy melakukan 3 langkah yang terkesan biasa aja tapi aku salut dengan tindakannya. 

1. Memberikan Pesanan Kita
2. Menyebutkan Rincian Pesanan seperti "Pesanan ada Tiga item ya kak, ini ini dan ini"
3. Memberikan Rincian Pembayaran seperti "Ini struknya ya kak, totalnya sekian, dll..."

Biasa aja? Mungkin biasa aja, tapi ini sebuah perlakuan yang patut di acungin jempol. Aku membayangkan bahwan Ojek Online akan jauh lebih "High Class" dari Ojek Pangkalan yang otomatis sikap para drivernya haruslah berbeda. 

Aku sempet baca baca artikel yang tersebar di internet tentang kakek kakek Go-Jek yang tidak mendapatkan pelanggan karena tidak dapat menggunakan aplikasi. Rasanya disini aku pengen mempertanyakan Fokus Go-Jek itu ke arah mana sih? Gimana seleksi driver yang mereka lakukan. 

Menurut aku kita ga bisa hanya berfokus pada "Mereka orang yang ingin mencari nafkah" tapi gimana menjadikan Go-Jek ini sebagai layanan ojek yang mementingkan berbagai aspek. Kalau aku boleh jujur, kita was was ga sih kalau kedapetan driver yang maaf-maaf aja sudah tua bahkan mengejar perkembangan teknologi aja sulit. 

Sejujurnya aku milih buat cancel order tapi tetap kasih uangnya ketimbang merasa iba dan simpati. Gimana pun disini menyangkut kenyamanan dan keselamatan. Tentu dalam memilih driver, kita berharap yang membuat kita nyaman baik dari perilaku, penampilan dan cara mengemudinya, selain itu tentu pemahaman dia terhadap penggunaan aplikasi juga menjadi perhatian. 

Besar harapan aku, kedepannya Go-Jek mulai menentukan kriteria driver yang layak untuk menjaga kualitas dari bisnisnya. Selama kita berbisnis, rating, tingkat kepuasan, kualitas, semua itu sudah jadi hal baku dalam sebuah penilaian. Kalau mau bertahan lama ya, semuanya harus dalam kondisi baik. Seperti kita memilih restauran misalnya, restauran A harganya murah, menunya komplit, tapi ga ada yg enak, sering dapat keluhan, pelayanannya kurang. Pengunjung yang datang mungkin pengunjung-pengunjung baru, setelahnya apa kembali? Ngga akan. Sebab restauran itu uda punya poin minus. 

Dan bukan ga mungkin loh kalau makin minim yang datang, promosi terbaik itu selalu dari mulut ke mulut. Banyak sedikitnya pelanggan kita bergantung dari pelanggan yang lainnya. Pelanggan A bilang "Oh restauran itu ga enak", pelanggan B yang belum mencoba pun akhirnya enggan mencoba, nanti pelanggan B ketemu dengan rekannya lagi, tersebar lagi restauran A tidak enak. Terus begitu dan akhirnya akan gulung tikar.

You Might Also Like

0 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.